Bulan Oktober lalu Bank Investasi Lehman Brothers, Amerika Serikat telah rontok dan berdampak kepanikan seluruh dunia termasuk Indonesia. Banyak PHK terhadap para karyawan dari usaha-usaha besar dan kecil, tapi ada pula yang justru tetap dan semakin eksis.
Perumahan karyawan secara psicologis seperti punya rumah kebakaran tapi tidak punya selang air untuk memadamkan. Tahu tapi tidak bisa menolong apapun. Tahun 2008 diperkirakan ada dua puluh ribu karyawan dirumahkan, pesangon jadi masalah, masa depan jadi terasa berat.
Dalam menghadapi keadaan seperti ini yang dapat dilakukan adalah bertahan hidup dengan keuangan yang ada (jika punya tabungan), mengendalikan diri dari kebutuhan konsumtif, dan diversifikasi usaha.
Di dunia ini tidak ada yang aman, pengalaman sejarah telah membuktikan dan selalu berulang terjadi mulai dari krisis moneter, kejahatan terorganisir, kejahatan kecil-kecilan, perubahan sikap yang tidak punya rasa malu dan sebagainya.
Demi uang ada ibu tega menjual anaknya sebagai pemuas nafsu birahi, karena tidak punya uang seorang ibu meninggalkan anaknya dirumah sakit (anak yang bekerja di kebun saya adalah korban seorang ibu yang meninggalkan anaknya karena tidak punya uang untuk biaya persalinan dan masa depannya, sekarang diadopsi bu Manisem tetangga saya), merampok, mencuri, menjambret, perebutan lahan parkir menyebabkan kematian padahan teman sendiri dll.
Banyak yang beranggapan bahwa Uang adalah sumber penyebab kejahatan ... tetapi jika kita jeli menelaah masalah ini maka akan menemukan keadaan yang sebenarnya bahwa akar dari kejahatan adalah karena tidak punya uang. Jadi bukan uang yang jadi masalah tapi tidak punya uang adalah akar masalah itu.
Pokok dari pembicaraan ini saya menyarankan jangan terlena dalam keadaan posisi nyaman karena situasi yang akan terjadi nanti anda tidak tahu persisnya. Lebih baik selalu siaga di setiap keadaan. Saya tidak hanya omong besar karena saya melakukan sendiri sehingga saya bisa bicara pada anda.
Pekerjaan saya adalah PNS di Dinas Pertanian, istri saya PNS di Pendidikan, sebagai PNS gaji kami tidaklah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan maka saya membuka kios kelontong di depan rumah, saya berkebun dengan tanaman Durian, Jambu Getas Merah dan Jamaica, saya juga memelihara sapi yang saya gaduhkan pada tetangga. Saya juga pernah investasi di Pom Bensin dengan bagi hasil 3% (sekarang saya tarik untuk menambah sapi), dan saya juga melakukan Bisnis Internet , dari hasil inilah saya bisa membiayai anak saya kuliah dan biaya sekolah adik-adiknya, membuat rumah dan yang tidak kalah penting adalah membesarkan usaha.
Saya berpendapat Sungai yang airnya mengalir deras ada tiga penyebabnya, bisa saja satu sumber tapi debit airnya besar, bisa dari sumber yang kecil tapi banyak jumlahnya, atau dari air hujan yang tidak tahu kapan datangnya (keberuntungan).
Tidak punya uang adalah akar masalah
Agar Tetap punya uang lakukan diversifikasi
Selamat Berusaha
Perumahan karyawan secara psicologis seperti punya rumah kebakaran tapi tidak punya selang air untuk memadamkan. Tahu tapi tidak bisa menolong apapun. Tahun 2008 diperkirakan ada dua puluh ribu karyawan dirumahkan, pesangon jadi masalah, masa depan jadi terasa berat.
Dalam menghadapi keadaan seperti ini yang dapat dilakukan adalah bertahan hidup dengan keuangan yang ada (jika punya tabungan), mengendalikan diri dari kebutuhan konsumtif, dan diversifikasi usaha.
Di dunia ini tidak ada yang aman, pengalaman sejarah telah membuktikan dan selalu berulang terjadi mulai dari krisis moneter, kejahatan terorganisir, kejahatan kecil-kecilan, perubahan sikap yang tidak punya rasa malu dan sebagainya.
Demi uang ada ibu tega menjual anaknya sebagai pemuas nafsu birahi, karena tidak punya uang seorang ibu meninggalkan anaknya dirumah sakit (anak yang bekerja di kebun saya adalah korban seorang ibu yang meninggalkan anaknya karena tidak punya uang untuk biaya persalinan dan masa depannya, sekarang diadopsi bu Manisem tetangga saya), merampok, mencuri, menjambret, perebutan lahan parkir menyebabkan kematian padahan teman sendiri dll.
Banyak yang beranggapan bahwa Uang adalah sumber penyebab kejahatan ... tetapi jika kita jeli menelaah masalah ini maka akan menemukan keadaan yang sebenarnya bahwa akar dari kejahatan adalah karena tidak punya uang. Jadi bukan uang yang jadi masalah tapi tidak punya uang adalah akar masalah itu.
Pokok dari pembicaraan ini saya menyarankan jangan terlena dalam keadaan posisi nyaman karena situasi yang akan terjadi nanti anda tidak tahu persisnya. Lebih baik selalu siaga di setiap keadaan. Saya tidak hanya omong besar karena saya melakukan sendiri sehingga saya bisa bicara pada anda.
Pekerjaan saya adalah PNS di Dinas Pertanian, istri saya PNS di Pendidikan, sebagai PNS gaji kami tidaklah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan maka saya membuka kios kelontong di depan rumah, saya berkebun dengan tanaman Durian, Jambu Getas Merah dan Jamaica, saya juga memelihara sapi yang saya gaduhkan pada tetangga. Saya juga pernah investasi di Pom Bensin dengan bagi hasil 3% (sekarang saya tarik untuk menambah sapi), dan saya juga melakukan Bisnis Internet , dari hasil inilah saya bisa membiayai anak saya kuliah dan biaya sekolah adik-adiknya, membuat rumah dan yang tidak kalah penting adalah membesarkan usaha.
Saya berpendapat Sungai yang airnya mengalir deras ada tiga penyebabnya, bisa saja satu sumber tapi debit airnya besar, bisa dari sumber yang kecil tapi banyak jumlahnya, atau dari air hujan yang tidak tahu kapan datangnya (keberuntungan).
Tidak punya uang adalah akar masalah
Agar Tetap punya uang lakukan diversifikasi
Selamat Berusaha
Ini PNS kretif namanya..Pak Endro ini sepertinya jago membuat income diserfikasi..boleh belajar Pak?. Format tulisannya enak dilihat Pak. Ndak pusing lihatnya..Omong-omong saya kelewat 2 artikel terbaru Pak Endro nih..
BalasHapusMas Wawan ... difersifikasi ini meliputi banyak hal, diversifikasi barang (sepatu, tas, pakaian), diversifikasi lokasi (barang sama tapi memiliki banyak cabang), diversifikasi bentuk usaha (toko, warung, ternak, internet), inti diversifikasi adalah usaha yang surplus mengangkat yang minus sehingga menjadi surplus.
BalasHapusDptkn info segar yg informatif, variatif dan inspiratif hanya di Media Kita - Medianya Kita Semua http://www.mediakita.info.ms/
BalasHapusSalut juga buat anda Mas Endro!
BalasHapusSebagai CPNS, artikel anda mengenai diversifikasi ini sangat menginspirasi saya.
SELAMAT TAHUN BARU juga Mas!
Ada yang baru lho di BISNIS GURU
Silakan beri masukan untuk saya, terimakasih!
Salam Istimewa dari BISNIS GURU